Penyebab Hujan Dini hari hingga pagi

Hujan deras turun di sebagian besar Pulau Jawa sejak dini hari tadi. selain dirasakan langsung oleh sediapayung, bisa juga dipantau dari citra satelit cuaca ataupun citra radar cuaca di milik BMKG.

Fenomana hujan dini hari hingga pagi hari pada umumnya terjadi di musim hujan, dimana proses pembentukan hingga pematangan awan terjadi pada wilayah yang terlokalisasi, bebas dari pengaruh angin regional (angin Pasaat Tenggara/ Timur Laut), sehingga awan yang terbentuk tidak akan bisa digeserkan oleh angin ketempat lain. dimanakah wilayah yang bebas angin regional?, ya tentu di wilayah tekanan udara rendah, dimana terjadi konvergensi/mengumpulnya massa udara (uap air) dari berbagai penjuru arah.

Peta-peta diatas memperlihatkan aliran angin pada level gradien di regional Asia-Australia pada periode awal Desember 2020. angin mengalir dari wilayah timur Benua Asia menuju Equator dan dilain sisi juga mengalir dari Benua Australia meuju equator. di equator kedua angin dari arah timur laut maupun tenggara di belokkan ke arah timur oleh Gaya Coriolis.

Berfungsi layaknya muara, wilayah tekanan rendah ‘L’akan menerima pasokan uap air secara terus menerus dari wilayah lain. uap air yg terus menerus menumpuk meyebabkan proses konveksi uap air menjadi awan dan nantinya akan turun sebagai hujan. jika pasokan uap air menuju wilayah ‘L’ bersifat sustainable (berkesinambungan) maka proses pembentukan awan-turun hujan akan berkesinambungan juga. sehingga hujan hasil konveksi uap air tidak hanya terjadi siang dan sore hari layaknya hujan konvektif pada siklus angin diurnal, namun pada kasus ini hujan konvektif sangat mungkin terjadi pada malam hari hingga pagi hari. singkatnya, pada wilayah ‘L’ hujan konvektif dapat terjadi kapan saja asalkan ada pasokan uap air yang berkesinambungan.

Dalam konteks kewaspadaan, kita sangat perlu memantau wilayah ‘L’ karena berpotensi besar terjadi bencana alam akibat hujan.

Leave a comment